Warm Winter (Translated)

“Argh…tidak bisa,” gerutu Uruha sambil melepaskan selempang gitar dan meletakkannya di atas stand.  Sejak latihan dimulai tadi dia merasa mudah dongkol namun tak tahu kenapa. Pemuda itu hampir keluar dari studio ketika Reita berteriak kepadanya. “Oi, doko iku no?”             “Menjernihkan kepala!” Sang gitaris berjalan menyusuri trotoar di distrik kecil ini yang diselimuti oleh saljuContinueContinue reading “Warm Winter (Translated)”